Sunday 18 September 2011

Kepentingan politik asing dapat mengancam stabilitas keamanan Nasiona

OPINI By Tama Laka AQUITA


Mengamati konstelasi politik di Timor-Leste menjelang pemilihan presiden dan pemilihan legislative 2012 mendatang dengan berbagai isu-isu politik yang berkembang  dalam masyarakat membuat ketakutan akan mempengaruhi stabilitas keamanan dalam negeri, dengan adanya berbagai kepentingan politik dan ekonomi baik dari dalam maupun dari luar negeri.


Dengan begitu banyak persoalan yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat dengan adanya indikasi korupsi kolusi dan nepotisme, yang merajalelah diberbagai instansi pemerintahan AMP, yang  saat ini telah menjadi bahan cerita dalam masyarakat. Demikian juga persoalan negosiasi minyak dan gas yang mengarah ke penarikan pipeline dari “Greater Sunrise” ke Timor-Leste serta bebarapa produk hukum yang diajukan oleh pemerintahan pertama yang diskriminatif dalam membangun kehidupan ekonimi rakyat, yaitu; persoalan undang-undang perburuhan dan undang-undang santunan seumur hidup.

Semua persoalan itu akan menguji kedewasaan dan kesadaran politik kepemimpinan politik bangsa kita dan menguji patriotisme dan nasionalisme para pemimpin dan pengambil kebijakan  dalam hal membela kepentingan nasional bangsa. Dengan begitu banyak partai politik yang akan mengikuti pemilu 2012 mendatang, kepemimpinan politik partai akan diuji dalam penyelengaraan kampanye politik pemilu 2012 ketika mereka menyampaikan pidato politik mereka dalam mencari solusi bagi setiap persoalan yang dihadapi oleh bangsa ini persoalan social masyarakat.

Tahun 2012 merupakan periode yang sangat menentukan bagi stabilitas keamanan dan perdamaian dalam kehidupan berbangsa dan Negara dengan berakhirnya misi UNMIT dalam campurtangan stabilitas keamanan nasional. Dalam hal ini secara politis rakyat telah diuji oleh berbagai permasalah baik itu  pertikain elit partai politik yang ada, dan kesadaran berpolitik demi mempertahankan partai masing-masing tampa mempertimbangkan kepentingan bersama.  Sepanjang dua periode rakyat telah diuji dalam pemilu yang lalu antara 2002 dan 2007. Untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan dalam negeri maka pemimpin partai politik dituntut untuk mematuhi aturan-aturan hukum yang telah diatur dalam konstitusi RDTL tentang Pemilihan Umum dan para pemimpin harus memahami fungsi dan tujuan  organisasi partai politik itu sendiri.

Namun stabilitas keamanan dalam negeri bukan saja dilhat dari kedewasaan berpolitik dalam kepemimpinan partai, akan tetapi harus didasari oleh landasan dan pijakan organisasi partai itu sendiri secara riil.  Demikian juga stabilitas keamanan nasional dapat terpengaruhi oleh konspirasi terselubung dari kepentingan politik asing, salah satunya adalah menyangkut proses negosiasi minyak dan gas “Greater Sun Rise “. Selain persoalan-persoalan tersebut diatas persoalan pengangguran di Negara kita memcapai tingkat dimana pengangguran itu bukan saja orang-orang yang tidak sekolah atau tidak mampu sekolah melainkan sarjana sekali pun sampai saat ini masih belum mendapatkan pekerjaan yang tetap. Persoalan ini yang akan menjadi persoalan social dan ancaman yang sangat dasyat dan dapat mempengaruhi ketidak-stabilan keamanan dalam negeri.

Oleh karena kepentingan politik asing dalam konstelasi politik nasional begitu  menjadi primadona dan prioritas yang seakan-akan kepentingan asing menjadi keutamaan kepentingan asing itu sendiri ketimbang kepentingan nasional secara menyeluruh. Selain itu, adanya pembagian kue pembangunan yang controversial antara pelaku sejarah dan saksi sejarah dalam pemenuhan kepentingan nasional  dengan jargon-jargon stabilidade nasional, padahal kalau dicermati secara kasat mata kepentingan nasional tidak mutlak dan atau menjadi harga mati bagi kepentingan luar negeri apalagi untuk kepentingan asing dalam berbagai kebijakan nasional.

Alasan-alasan lain yang  selalu sering  diungkapkan oleh pemimpin negeri ini seakan menjadi harga mati demi kepentingan nasional itu sendiri, tanpa disadari bahwa sesungguhnya kepentingan luar negeri adalah untk kepentingan luar negeri itu sendiri, bukan dibalut dengan alasan-alasan kepentingan nasional demi mewujudkan tujuan dan kepentigan luar negeri. Kepentingan nasional adalah penting dan tanpa kompromis, karena keutuhan dan unidade nasional serta demi kesejahteraan dalam pemerataan  dan kemakmuran yang berkeadilan menjadi satu-satunya perekat kepentingan nasional, tanpa itu maka tidak akan ada dan bahkan tidak akan termimpikan dalam perjuangan pencapain kemerdekaan nasional secara utuh  dan lengkap berdasarkan cita-cita bersama dalam perjuangan kemerdekan nasional.

Namun kenyatan kini menjadi sebuah isapan jempol semata, akibat dari ketidak konsistennya para pemimpin negri dari awal dimulainya tabung revolusi sampai saat ini, tidak adanya persatuan dan kesepahaman konsep “kaer kuda talin rasik” diantara para actor pembebasan nasional ibarat punggung merindukan bulan. Hal ini muncul akibat dari pertikaian yang sebenarnya tidak perlu terjadi kalau para pemimpin negeri ini mau dan iklas mengakui kelebihan dan kekurangan masing-masing dan meniggalkan  rasa egoisme dan arogansi diantara satu dengan yang lain demi kepentingan nasional yang seutuhnya, maka apalah jadinya negeri buaya dalam kisah cerita sejarah negeri ini? Apalah jadinya negeri ini kalau semua penghuni dan pemimpin negeri ini saling memahami dalam konteks “ita mesak ida deik na’an ida deik”  seperti kisah dalam sejarah jauh sebelum negeri ini dijajah oleh bangsa portugis dan dianeksasi oleh bangsa imperilaisme Javanese.

Semuanya kini seakan menjadi kisah cerita potongan-potongan dari kitab sejarah yang hilang terbakar akibat  pembumi-hanggusan oleh milisi sejak awal-mulainya invasi sampai akhir penarikan milisi dan pasukan dari negeri ini, ketika tahun pembebasan nasionalnya dikumandangkan, sehingga potongan sejarah negeri pun seakan mejadi pendek dan seukuran sisa potongan kuku para manipulator dan para pengkianatan terhadap pelaku dan saksi serta kisah sejarah itu sendiri. Seperti kebanyakan teori mengatakan dan menunjukan kepada kita bahwa sejarah adalah aksi sebuah bangsa yang tidak boleh mati, namun apa yang terjadi dengan sejarah negeri ini? Bukankah sejarah adalah bagian aksi bangsa dan negeri ini yang tidak boleh dimatikan oleh siapapun apalagi oleh bangsa lain! Lalu kenapa kaum bangsa sendiri meniadakan aksi sejarah bangsa ini, dan seakan sejarah diri dan kaumnya lebih baik dan bermakna ketimbang yang lain? Bukankah negeri ini didirikan diatas tengkorak para Heroi? Tidakkah negeri ini dibangun diatas lautan air mata dan kubikan darah para pejuangnya? Ataukah karena negeri ini adalah negeri gagal  menurut konsep orang asing yang buas? Ataukah demikian karena negeri ini hanyalah sekilas kisah sejarah negeri buaya dalam  kisah cerita sejarah Timor leste?  

Penulis sengaja membiarkan pertanyaan diatas kepada kita semua, untuk menghayati dan menyadari bahwa stabilitas keamanan Negara kita ada ditangan kita segenap komponen bangsa. Untuk dapat memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut diatas sesuai dengan hati nurani kita. Agar ketika dikemudian hari kita menghadapi setiap persoalan yang muncul, dengan sengaja atau tidak sengaja, atau ketika kita menghadapi setiap persoalan muncul dari hasil operasi konspiratif terselubung dari kekuatan operasi intelegen asing tidak dengan muda terpengaruhi oleh hasutan-hasutan yang mengarah ke ketidakstabilan keamanan Nasional. Saatnya kita harus merenungkan kembali setiap persoalan yang telah kita hadapi selama mengisi kemerdekaan, saatnya kita harus bersatu dalam Unidade, Accao, Progresso e Igualidade sebagai landasan ideologis Negara. 

Friday 16 September 2011

Kurida Bicikleta Kapital Nasaun Paradu

Breaking News
Tempo Semanal-Dili, 16/09/2011

Iha loron Sexta feira (16/09) dader hahu tuku hitu oras Timor Leste, polisia nasional hahu taka dalan iha kruzamentu kapital nasaun ninian hodi hapara huu arbitu hapara roda kualker transporte publiku. Ohin loron polisia bele hamriik iha kualker kruzamentu hodi halo sucesu ba atividade Tour de Timor.  "Ha'u hanoin atividade ne'e di'ak maibe atividade ne'e trava mos ekonomia povu ninian," dehan Agustinho da silva, motorista iha bekora.

Nia lamenta ho inisiativa Prezidenti da Republika ho Governu ninian hodi anima mala'e sira no hamate ekonomia ho atividade Governu ninian. Atividade ne'e paraliza atividade Governu ninian mos. "Ami ohin feriadu tan ba cirkulasaun ida husi prezidenti da republika," dehan funsionariu ida husi Gabinete Primeiru Ministru ninian ne'ebe husu atu jornal ne'e labele foo sai ninia naran.

Iha liuron kapital nasaun ninian ne'ebe lor-loron kareta ho mtotor nakselok malu ne'e paradu total duni ho kurida dili cidade paz. To'o ona tuku sia mos ema ladun barak iha liuron kapital ne'ebe haksumik aan husi ema liu rihun atus rua ne'e. Sofer Mikrolet sira mos hato'o sira nia hanoin ba Prezidenti. "Ha'u triste tebes ho Prezidenti ida ne'e ninia hahalok. Maibe iha realidade ninia planu la'os aumenta ki'ak. Se karik uluk ha'u hatene nia sa'e ba hodi halo fali Sr. Miguel Manitelu ninia servisu halai taru bicikleta karik ha'u hanoin povu barak mos la tuir nia. Maibe ami mos beik ne'e maka tuir nia ona," dehan Manuel, sofer mikrolet 02 ne'e opera diresaun bekora ho merkadu lama.

Nia hameno ba Prezidenti katak atu hametin paz maibe povu sei ki'ak no kabun mamuk sei susar. "Ami sei la bodu ho halai taru bicikleta ida ne'e," nia hatutan.

Iha parte seluk otel ho kafe balun mos lakon sira nia rendimentu tan ba too ona tuku sia liu fatin sira ne'e seidauk hetan vizita husi konsumidores sira. "hai....ohin ne'e la hanesan bainbain. La iha ema maka mai hemu kafe," dehan servente ida iha kafe Otel Timo ninian.

Liu tiha minitu balun vizitante mala'e lubun ida tama daudaun ba Otel refere ho la'o ain de'it no servente ida seluk dehan ohin husu mala'e sira mai daudaun. "Hare to'o sira la'o kosar hanesan ne'eba," nia hateten liu tan.

Lakleur de'it Vizitante Portuges ida ko'alia ho jestu komiku no goza dehan, "cidade ne'e fila ba sekulu uluk ninian. kapital nasaun ne'e paradu."

Lakleur de'it,  falta minutu lima tama ba tuku sanulu (09.55 OTL) Vice Primeiru Ministru ne'ebe hatais hanesan mos hakat tama ba kafe Otel Timor ninian hodi tuur iha kafe kahor ho mala'e sira.

Kurida bikleta ne'e ninia rezultadu mos maka forsa FSI ida mate no rua seluk kanek tan ba kareta tula aijuda lojistiku ba atividade refere monu  iha area baukau besik diresaun aeroportu ninian.

Nasionalismu Foun ba Dezenvolvimentu Nasaun

Edisaun 2
By Geraldo Ximenes

Nasionalismu sai ona prinsipiu forte ida ba Timor Oan sira atu funu durante besik tinan 500 nia laran hasoru nasaun kolonialista boot rua, ne'ebe, forte no influensa politika maka'as iha kontextu global no regional. Prinsipiu Nasionalismu ne'ebe tuir definisaun Cambridge dictionary katak “Nationalism makes one think that the people belonging to one’s own country should be considered one’s equal”, halibur ona Timor Oan sira no hamosu sira nia sentimentu katak,  sira ida deit no sira mak Timor Leste nia nain, fo forsa, espiritu, no energia ba Timor Oan sira hodi suksesu lori Timor Leste sai husi kolonialismu ba nasaun independente iha tinan 1999.

Maibe depois de sai husi kolonialismu, tinan la'o ba oin sentimentu nasionalismu ne'e hahu lakon neneik husi ema ida-idak nian neon. Ema ida-idak mosu ho hanoin, konseitu no interese oi-oin no harahun nasionalismu ba idealismu. Idealismu oi-oin ne'ebe mak mosu halo Timor Oan barak sai pragmatismu, fahe sira ida-idak tuir sira nia interese. Sira ne'ebe mak matenek ba politik harii partidu politik, sira ne'ebe mak matenek iha negosiu harii impreja, sira ne'ebe mak hakarak atu halo presaun harii sociadade sivil, sira ne'ebe mak matenek iha arte sai artista no sira ne'ebe mak matenek iha leba ai, sai ai leba hodi defende interese no idealismu sira ida-idak nian. Dalaruma ida ne'e mak ema bolu dehan katak konsequensia lojika husi Demokrasia. 

Hare ba dezemvolvimentu sosio-ekonomiku no dinamika politika kontemporer iha Timor Leste katak husi governu sira uluk to'o aktual halo ona buat balu ba nasaun foun ne'e, maibe seidauk responde lolos ba Povu nia ezijensia. Povu sei hakilar nafatin kona ba electricidade, bee mos, Estrada, necesidade basiko nia folin no problema sosial boot liu hanesan korupsaun ho seluk-seluk tan.

Electrisidade ne'ebe mak lakan mate iha Dili laran halo Povu hakilar katak sira nia sasan elektroniku estragado. Sira ne'ebe mak senti sira nia sasan barak mak at tamba energia electrisidade ne'ebe tun sa'e loro-loron, dalaruma la kontrola aan. To'o balun muda fali akronimu AMP (Aliansa Mayoria Parlamentar) ne'e sai fali "Ajanu Mate Permanenti" ou "Ajanu Moris Permanenti". Bainhira ahi mate derepente sira hakilar, "Ajanu Mate Permanente" no bainhira ahi moris fila fali sira hakilar "Ajanu Moris Permanenti" (Buletin husi Eskola St. Jose, Balide Dili).  

Bee mos ne'ebe mak Povu persija tebes atu halao moris loro-loron sai preoukupasaun boot. Iha area balu hanesan Becora, Bedois, Manleuana inklui mos area Delta dalaruma povu la hetan bee. Saida mak Povu halo, sira fura kanu tun fura sae, tesi kanu tun, tesi kanu sae mas susar nafatin atu hetan bee. Para atu tein deit ou prepara aihan mos susar tebes. Projeitu barak sai husi governu no sai mos husi agensia internasinais ba rehabilitasaun bee matan maibe la husik hela resultadu diak. Bee matan hamrik duni maibe bee mak nungka suli sai husi nia matan ne'e mai, hanesan projeitu pakote referendum iha Oecusse (TVTL).

Estrada ne'ebe mak sai meios importante ba Povu atu halo movimentu miserable tebes. Povu iha area rurais sempre hakilar katak sira iha produtu atu ba fa'an maibe deifisil tebes ba sira atu hetan asesu tamba Estrada la to'o ba sira nia area ou estrada kotu. Lalika to'o iha ne'eba, estrada iha Dili laran ne'ebe mak nu'udar kapital no portal boot ba visitante internasionais sira mos sei iha kondisaun ne'ebe mak aat. Projeitu barak hahu husi pakote referendum to'o PDD governu fo ba imprejariu sira para hadia estrada sira ne'e maibe durasaun la kleur, fulan ida rua deit estrada sira ne'e kuak fali ona. Hanesan estrada Aitrak Laran no Bairo Pite (Malae sira bolu Banana Road). Dalaruma ida ne'e maka ema bolu naran PROJEITU.

Necesidade basiku liu-liu fos ne'ebe sirkula iha Timor Leste nia laran tomak folin a´as tebes. Povu ki´ik no mukit sira hakilar bebeik katak folin fos ne'e as liu sira nia forsa atu sosa. Ministru MTCI hateten iha TVTL katak folin $ 12 maibe iha tereno fos nia folin $ 18-$ 25. Ida ne'e hatudu momos ona katak laiha korelasaun entre dezisaun politika governu ho nia implementasaun. MTCI buka dalan oinsa para atu kontrola hanesan servisu hamutuk ho Chefi Sucos distribui fos maibe la salva. MTCI husu atu Igreja involve hodi distribui fos maibe Igreja hili atu konsentra aan liu ba misaun Igreja nian. Dalan sira ne'ebe mak MTCI foti la lori solusaun ba problema to'o ikus MTCI nonok tiha no Povu hakilar nafatin! (TVTL).

Problema sosial ne'ebe mak dada atensaun barak liu husi Povu kiik sira mak problema korupsaun. Hahu husi premeiru governu konstitusional problema sosial ida ne'e sai ona preoukupasaun ema hotu nian. Ikus-ikus ne'e problema sosial ne'e nakonu iha meida massa, seminar, konferensia pers, talk show tun to'o ba gosip iha estrada ninin sira ne'e mos ko'alia kona ba ida ne'e (ToR Diskusi DIALECTICA).

Fenomena ida refleta ba termus oi-oin. Uluk mosu termus uang rokok, uang pelicin. Agora transforma fali ba termus UANG PULSA. Transformasun ida ne'e dalaruma tamba agora iha Timor Leste buat barak mak uja pulsa husi mobile phone to'o prepago electrisidade nian. Ne'ebe, ema sempre persija UANG PULSA barak.

Esforsu barak governu halo atu hamenus fenomena ida ne'e, hanesan hari Provedoria dos Direitos Humanu e Justica (PDHJ) no iha tinan hirak liu ba ne'e harii tan komisaun ida para tau atensaun los ba korupsaun, Comisaun Anti Corupsaun (CAC). Servisu barak ona PDHJ ho CAC halo maibe seidauk bele muda povu nia perspektiva. Povu seidauk hare no senti katak sira suksesu ona iha sira nia servisu. Povu sei senti institusaun ho comisaun ne'e sai hanesan Liaun ne'ebe maka ema hakiak, foo han to'o iha nihan nebe mak kroat maibe la tata. La hatene tamba sa mak sai nune'e? Dalaruma nain mak la hanorin nia atu siak hodi tata ema, tamba dalaruma siak demais bele mos tata fali nain sira ne'ebe mak hakiak Liaun ne'e.

Fenomena-fenomena sira ne'ebe mak akontese iha rai laran dada tebes atensaun ema hotu nia husi nasional to internasional. Iha kontextu nasional povu barak mak komesa senti ona impaktu destruktivu husi hahalok sira ne'e. No sentimentu ida ne'e loron ba loron haluan husi ibun ba tilun no konstrui ona opinion publiku ida katak ”naionalismu Timor Oan nian lakon ona. Timor Oan agora buka mak Dollar to'o haluhan aan”. Iha fali kontextu internasional quase relatoriu sira ne'ebe mak produz mayoria hateten katak Timor Leste nasaun ne'ebe mak numeru korupsaun aas tebes iha mundu.

Hare katak estadu hasai orsamentu ne'ebe mak boot tebes ba dezemvolve nasaun maibe laiha buat barak mak muda ba oin, Permeiru Ministru atual, iha okasiaun balun hateten iha media katak “Ministrus barak matan musan naklosu ba osan deit”, “sekretario estadus ho direitores sira keta hare liu ba projeitu”, “persija investiga ministrus ho sekretaris estadus sira nia riku soin” no seluk-seluk tan. Buat sira ne'e hotu nu'udar naha ida todan tebes iha Permeiro Ministru nia kabas. Naha ne kala todan liu ona nia forsa atu leba, iha okasiaun balun fali Permeiru ministru fanu Timor Oan tomak ho nia apelu ”Timor Leste persija nasionalismu foun”.

Interesante tebes bainhira primeiru ministru fo sai lia fuan sira ne'e ho apelu ida ne'e iha media. Nudar reasaun iha interpretasaun politika bara-barak mak mosu. Balun hateten dehan tarde ona hasai lia fuan no apelu hanesan ne'e, sira seluk dehan persija nasionalismu foun ba manan votu iha elisaun geral 2012. Maibe ida ne'e la'os interpretasaun ne'ebe mak hakerek nain atu foo lolos.

Tuir interpretasaun hakerek nain nian,  Nasionalismu Foun nebe mak Permeiru Ministru foo sai ba Timor Oan sira katak, nasionalismu ne'ebe mak rona no responde ba povu nia nesecidade, nasionalismu ne'ebe foti interese publiku aas liu interese grupu ka individu, nasioalismu nebe mak respeita ema seluk nia direitu, nasionalismu atu hado´ok aan husi hahalok ne'ebe mak halo povu terus, nasionalismu exekuta orsamentu jeral ho didiak, nasioalismu atu halo projeitu ho kualidade ne'ebe mak diak, nasionalismu atu hado´ok aan husi hahalok KKN, nasinalismu atu prepara kondisaun infrastruktura ne'ebe mak diak atu fasilita povu, nasionalismu atu liberta povu husi kiak no mukit. Ikus liu mak nasionalismu atu maintein seguransa no estabildade. Seguransa no estabilidade nu'udar komponenti prominental ba dezemvolvimentu sosio-ekonomiku no politika. Se laiha seguransa sei laiha establidade, se laiha esbalidade sei laiha mos dezemvolvimentu sosio-ekonomiku no politiku. Komponenti rua ne'e sai kompenenti xave. Se Timor Leste hakarak suksesu mantein komponenti rua ne'e. Timor Leste sei neneik maibe los atu atinji slogan nasional ne'ebe mak konesidu iha mundu internasional katak ”Adeus Konflitu, Bemvindu Dezemvolvimentu”.  

Pergunta tuir mai halao nusa mak bele hamosu nasionalismu foun ne'e iha ema Timor Oan sira? Klaru la'os fasil atu harii  fali nasionalismu ne'ebe mak rahun ona, satan moris era ne'ebe mak pragmatismu. Pragmatismu ne'ebe mak haburas kultura individual no harahun kultura koletivu ne'ebe mak durante ne'e Timor Oan sira pratika iha sira nia moris lor-loron. Maski nune'e hakerek nain iha esperansa ne'ebe mak dalaruma sai ona segredu publiku katak Timor Oan tomak hadomi rai Timor Leste liu sasan hotu-hotu. Esperansa ida ne'e sei dada no dudu Timor Oan tomak hodi halo reflesaun, husu ba sira ida-idak nian aan, tamba sa mak vizavo sira funu to'o mate hodi duni malae? Tamba sa mak avo sira mos mate ba funu ne'ebe mak hanesan? Tamba sa mak aman, maun, alin feton sira se hirus matan ba forsa Indonesia nia kilat to'o hetan susar hodi hetan ukun aan? Tamba sa mak hotu-hotu hakarak ukun rasik aan? No ikus liu mak ida-idak husu ba sira nia aan, saida mak hau hanesan jerasaun foun tenki halo hodi valorija heroi sira ne'ebe ran fakar ba rai ida ne'e?

Ho perguntas reflesaun sira ne'e, fiar katak sei fanu Timor Oan sira nia konsiensa hodi sai Timor Oan ne'ebe mak hadomi rai Timor Leste no iha hanoin diak ba liberta povu iha rai doben ida ne'e. Ida ne'e mos sei loke mos Timor Oan sira ne'ebe mak buka matenek iha ema nia rain, nia hanoin katak matenek ne'ebe mak sira hetan atu haluan sira nia horizonte hanoin no halo sira sai ema ne'ebe mak ho perspektiva internasional maibe ho karakter Timor Oan nafatin.

Sai husi faktores internal ne'e, iha faktores external ne'ebe mak persija ema tau konsiderasaun boot atu hamosu sentimentu nasionalismu iha kada Timor Oan. Ida mak edukasaun iha familia nia laran. Inan ho Aman sira iha obrigasaun atu konta historia ba oan sira tuir los lalaok historia ne'e nian. Halo nusa mak Timor Oan sira sofre hodi manaan ukun rasik aan.

Ida seluk mak partidu politiku. Hanesan ita hotu hatene katak partidu politiku nu'udar forsa politiku ida ne'ebe mak iha potensia atu kaer governu. Governu mak sei sai volante hodi lori povo nia moris ba oin. Partidu politiku sira tengki tau vizaun ho misaun ne'ebe mak diak ba moris aban bain rua. Vizaun ho misaun partidu nian labele hela deit ho sira maibe tengki fahe ba ema seluk liu husi aplika funsaun partidu politiku nian, rekruta, eduka no kaderiza.

Ho nune Timor Oan tomak bele iha esperansa katak loron ida Timor Leste sei iha jerasaun foun ne'ebe mak nakonu ho sentimento nasionalismu, hadomi Timor Leste no iha hanoin no vontade diak atu lori nasaun ba oin ho povu nebe mak moris diak. Sei hamosu jerasun ne'ebe mak sai manan nain la'os lakon nain. Hanesan Nelson Mandela iha 1990 an hateten katak, “sometimes it falls upon generation to be great. You can be that great generation”. Atu nune'e sei laiha predikadu „Kekalahan Ideologi Manusia Timor Leste„ ba Timor Oan tomak liu-liu ba jerasaun tuir mai.

Historia hatudu ona mai ita hotu katak, nasionalismu sai ona prinsipiu basiku ba funu husi jerasaun ba jerasaun atu hetan ukun rasik aan. Timor Leste tenki iha no hamosu jerasaun ne'ebe mak nakonu ho nasionalismu libertasaun nu'udar base atu hamosu nasionalismu foun. Husi hakerek ne'e, hakerek nain dada konklusaun, katak Timor Oan sira tengki iha nasionalismu ne'ebe mak forti liu nasionalismu liberta nasaun atu desenvolve no lori Povu sofre ida ne'e sai husi kiak no mukit. Se laiha nasionalismu ne'ebe forti, Timor Leste so bele sai deit fatin ba ema ne'ebe laiha nasionalismu no buka riku atu riku ba nafatin no hanehan ema ne'ebe mak kiak sei sai kiak rabat rai. No bain hira Timor Leste monu iha ema sira ne'ebe mak menus ba nasionalismu nia liman laran, loron ida Timor Leste sei hetan predikado “Timor Leste hanesan Kursi Malas ne'ebe mak nakdoko barak maibe nungka hakat ba oin ou muda ba kotuk“.

Obrigado wain.
Geraldo Ximenes, email : asukai3brothers@gmail.com) 

Thursday 15 September 2011

Menodai Demokrasi, Berarti Mengkhianati Rakyat (Menuju Panggung Politik 2012)

Pemilu merupakan instrumen agar proses pemilihan pemimpin berlangsung secara demokratis dan lebih baik. Pemilu, dalam konteks modern dianggap sebagai instrumen inti menseleksi pemimpin yang terbaik. 

Memang ada mekanisme seleksi pemimpin yang lain, misalnya mekanisme kedinastian seperti pada kerajaan yang menggunakan sistem keturunan, ada juga yang hanya melalui penunjukan beberapa orang saja. 


Tetapi didalam negara modern yang demokratis Pemilu dianggap sebagai mekanisme seleksi pemimpin yang terbaik, terlepas dari adanya kekurangan-kekurangan dalam proses pelaksanaannya, karena di dalam Pemilu itu asumsinya adalah semua orang punya hak yang sama untuk memilih dan dipilih, suaranya pun sama. 

Di dalam Pemilu ada satu prinsip yang disebut dan disingkat “OPOVOV“ (one person, one vote, one value artinya satu orang, satu suara, satu nilai). Sekalipun ada seseorang yang memiliki jabatan tinggi dalam struktur pemerintahan, atau mungkin ia adalah seorang pengusaha besar dengan kekayaan dan modal yang besar pula, mereka tetap memiliki nilai yang sama suaranya dengan seorang buruh tani, buruh, pabrik, kuli bangunan, ataupun klas rakyat miskin lainnya. Atau bahkan seseorang yang memiliki posisi strategis/khusus dalam suprastruktur budaya masyarakat misal tokoh/pemuka agama, tokoh adat yang kharismatik dan memiliki ribuan pengikut proses pemberian suara dalam pemilu tidak berbeda dengan pengikutnya yakni tetap dihitung satu suara.

Inilah konsekwensi seleksi pemimpin yang diserahkan kepada masyarakat, artinya setiap orang diangggap sama, setiap orang berhak menentukan siapa pemimpin yang terbaik. Jadi karena itu, demokrasi sekarang ini dianggap sebagai suatu mekanisme yang terbaik. Disamping itu, Pemilu juga dipandang sebagai mekanisme perebutan kekuasaan secara damai, karena didalam Pemilu sudah disebutkan siapa yang akan dicalonkan, prosedurnya seperti apa, dan ada wasitnya. Ini yang membedakan dengan proses pergantian rezim pada masa lalu melalui prjuangan bersenjata untuk perebutan pemimpin. Jadi Pemilu dianggap sebagai instrumen memilih pemimpin secara damai walaupun faktanya ada pemilu yang berlangsung tidak secara damai. 

Sebuah konsekwensi logis yang harus dipahami dan dijalankan oleh semua pihak, baik dari jajaran para elite atau massa rakyat. Setelah perjalanan panjang perjuangan revolutioner rakyat Timor Leste untuk berdiri sebagai sebuah bangsa dalam kerangka negara yang demokratis, merupakan tugas besar untuk benar-benar dapat menegakkan prinsip dan cita-cita rakyat atas perjuangan revolutioner itu sendiri. Menegakkan setegak-tegaknya sistem demokrasi rakyat dalam sebuah Republik Demokrasi Timor Leste.

Hal ini haruslah dicerminkan dalam kesatuan ucapan dan tindakan, bukan hanya sebagai simbol yang seolah-olah agung dalam redaksional dan teori pemikiran para tokoh, tapi juga harus terwujud secara konkrit dalam lapangan praktik.

Tentu kita juga tidak menginginkan Negeri ini kembali ke jaman lampau dalam himpitan penindasan dan pengekangan demokrasi bagi rakyat, karena apa yang hari ini ada adalah jerih payah keringat dan darah rakyat dalam masa-masa perjuangan revolusioner dulu, demokrasi adalah hak rakyat, suara rakyat, dan harus dijalankan sepenuhnya oleh dan semata-mata demi kepentingan rakyat.

Maka dari itu kita harus paham apa hakikat dari demokrasi itu sendiri, baik dalam lapangan teoritik maupun dalam lapangan praktik. 
Secara epistimologi, istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani (dÄ“mokratía) "kekuasaan rakyat", yang dibentuk dari kata (dêmos) "rakyat" dan (Kratos) "kekuasaan", merujuk pada sistem politik yang muncul pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena. 

Seperti halnya pandangan Aristoteles ketika memperkenalkan demokrasi pertama kali sebagai bentuk pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang banyak (rakyat). Atau seperti halnya dalam pidato Abraham Lincoln (dalam pidato Gettyburg-nya) yang mendefinisakan demokrasi sebagai "pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat". Hal ini berarti kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai  hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan, yang dalam pengambilan keputusannya didasarkan atas perolehan suara terbanyak.

Dalam pendekatan filosofispun ini adalah tepat, dimana kwantitas akan menentukan kwalitas, dimana rakyat yang mayoritas akan memiliki kedaulatan sepenuhnya dengan kesadaran mereka dan bukan dengan pengarahan-pengarahan atau mekanisme pembodohan oleh segelintir orang elit dalam cara apapun.

Dalam relaitanya penegakan sistem demokrasi ini memang sungguh tidak mudah. Bahkan dalam momentum panggung demokrasi sekalipun (pemilu), dimana masih sering kita jumpai praktik-praktik yang menyalahi seistem demokrasi, dan dengan demikian berarti menyalahi dan mengkhianati kehendak dan pandangan massa (rakyat). Berbagai bentuk penggiringan suara untuk kandidat tertentu, intimidasi, kekerasan, atau bentuk-bentuk kecurangan yang lain, yang justru pada akhirnya merugikan rakyat dan segenap bangsa di negeri sendiri.

Dalam catatan sejarah panggung demokrasi rakyat Timor Leste, selama  musim  pemilihan  Presiden  dan  pemilihan  Legislatif,  publik Timor-Leste  tidak  jarang harus menyaksikan  adegan  saling  melukai  dan  saling  membunuh  di  antara  para  pendukung partai  politik,  perusakan  gedung-gedung  pemerintahan,  pembakaran  rumah-rumah  warga  dan berbagai bentuk anarki lainnya. 

Sebagaimana  yang  terjadi  pada  pemilihan  umum tahun 2007  yang  lalu  di  Distrik  Baucau,  Vikeke,  Dili dan Ermera.  Pemilu  merupakan  arena  kontestasi  demokrasi  yang  ditandai  oleh  mobilisasi berbagai  sumber  daya  (modal)  kekuasaan.  Sumber  daya  kekuasaan  dalam  bentuk jejaring sosial,  kultural,  sampai  sumber  daya  ekonomi  yang  menjadi  generator  dinamika  konflik pemilihan umum. 

Pengalaman Pemilu 2007 diyakini oleh sebagian  besar  masyarakat  bangsa  Timor Leste  sebagai  pemilihan  yang  banyak menimbulkan kerusuhan yang  telah menelan korban jiwa dalam masyarakat. Situasi yang demikian ini tentunya bukanlah cita-cita kita Rakyat Timor Leste, dan bukan pula cerminan dari kehendak para pendahulu kita yang berjuang dengan gagah berani dalam garis revolutioner untuk memerdekan negeri ini.

Semua persoalan ini merupakan problem kita bersama, yang harus kita selesaikan dengan senantiasa memegang teguh prinsip historis perjuangan massa dalam cita-cita revolusi, memegang teguh prinsip mengedepankan kepentingan massa rakyat, memegang teguh prinsip demokrasi yang sepenuhnya untuk rakyat, bukan demokrasi yang manipulatif.

Menghadapi pemilu 2012 ke depan tentu segalanya harus disiapkan dengan sangat cermat dan penuh kehati-hatian. Mulai dari perelengkapan teknis, aturan main hingga mental dalm etika berpolitik yang demokratis. Secara struktural, bisa jadi semua aspek sudah mulai disiapkan oleh lembaga atau badan yang telah dibentuk oleh pemerintah, terutama yang berkaitan dengan masalah teknis.

Persoalan teknis bisa jadi lebih mudah untuk dipantau karena lebih bersifat fisik dan vulgar, sekalipun keluputan-keluputan dalam prosesnya seringkali harus kita hadapi yang tak jarang pula kesalahan dalam aspek ini dapat mengakiabatkan ekses yang tidak sederhana. 

Satu hal yang jarang mendapatkan perhatian cukup serius dalam tahapan menjelang pemilu adalah soal demokratisasi pemilu itu sendiri. Tak jarang dijumpai berbagai macam upaya yang inkonstitusional untuk menggiring opini publik pada calon tertentu. Termasuk salah satunya adalah penggiringan suara dengan cara melakukan klaim dan propaganda atas perolehan suara sebelum pemilu itu sendiri dilaksanakan.

Unsur ”unpredictable result” adalah bagian yang sangat penting dalam menjaga kemurnian opini publik sampai pemilu itu benar-benar dijalankan hingga proses penghitungan suara resminya diumumkan. Artinya pemilu dianggap demokratis jika hasil pemilu tidak bisa diprediksi atau diketahui hasilnya lebih dini. Karena walaupun aturannya jelas, tetapi hasil Pemilunya mudah diketahui itu namanya tidak demokratis. 

Berkaca pada sejarah ketika masih terintegrasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada zaman Orde Baru, sudah jelas siapa pemenangnya, bahkan siapa yang akan jadi Walikota, Bupati, Gubernur sudah diketahui sebelum anggota DPRD melaksanakan rapat paripurna khusus untuk memilihnya, karena yang dapat restu dari elit tertentu, maka dapat dipastikan itulah yang akan menjadi pemenang, dan kita sama-sama sepakat bahwa yang demikian itu adalah praktik yang tidak demokratis.

Melihat kembali prinsip-prinsip demokrasi dalam panggung politik pemilu, setiap kontestan (partai peserta pemilu) juga memiliki peran dan posisi yang sangat penting dalam menjaga panggung politik yang dianggap demokratis itu benar-banar dapat berada dalam rel demokrasi demi kepentingan rakyat.

Partai dapat kita ibaratkan sebagai perahu yang akan membawa massa rakyat menuju cita-cita mereka, mengarungi samudera dengan berbagai tantangan dan rintangan. Sekali lagi bahwa partai adalah perahu, apabila perahu itu ternyata tidak dapat membawa para penumpang (rakyat) menuju cita-cita mereka maka sudah barang tentu perahu itu telah menjerumuskan massa yang mereka bawa  menjauh dari harapan dan cita-cita massa rakyat itu sendiri. Itulah kenapa penting bagi setiap Partai untuk membuat progaram yang bercermin pada kepentingan rakyat, dan sanggup menjalankannya dengan konsekwen.

Begitu juga dengan posisi antar partai yang menjadi kontestan peserta dalam pemilu 2012 mendatang di Timor Leste. Batas-batas rel demokrasi harus benar-benar diperhatikan dan di pegang teguh. Pembangunan opini publik untuk melakukan pembatasan ruang demokrasi rakyat untuk berpartisipasi dalam pemilu mendatang, termasuk juga pembatasan ruang demokrasi bagi rakyat untuk menentukan pilihan obyektif mereka merupakan tindakan yang telah mengkhianati sistem demokrasi itu sendiri. Sungguh sangat ironis apa bila di Republik Demokrasi ini harus dikotori dengan pengekangan dan penghalang-halangan bagi rakyatnya untuk memnentukan pilihannya dalam panggung politik ke depan. Hal yang demikian itu telah mengkhianati prinsip negara dalam konteks Republik Demokrasi. Lebih dalam lagi, ketika kita merujuk pada makna demokrasi yang didasarkan atas kehendak rakyat, oleh dan untuk rakyat, maka tindakan-tindakan yang demikian itu berarti telah mengkhianati rakyat sebagai subyek sekaligus obyek utama dalam menjalankan dan menegakkan demokrasi.

Pengalaman masa lalu termasuk momen pemilu 2007 harus dapat kita ambil sebuah kesimpulan sebagai pelajaran bersama terutama bagi kalangan elit, bahwa janganlah sekali-kali kita menciderai kepercayaan massa rakyat, janganlah kita sekali-kali menjerumuskan massa dalam kebimbangan, yang pada akhirnya hanya akan membuahkan benturan-benturan secara horisontal yang merugikan rakyat itu sendiri. 

Kita harus ingat bahwa tujuan kita adalah untuk membangun negeri, musuh kita adalah Imperialisme yang merongrong negeri kita tercinta, dan bukan sesama rakyat yang telah bersusah payah memerdekakan negeri ini. 

Maka tindakan-tindakan yang menciderai dan mengekang demokrasi di negeri ini, terutama dalam momen menjelang pemilu 2012 mendatang sama sekali tidak dibenarkan. Antar partai peserta pemilu harus paham betul batas-batas itu, dan sekali lagi masing-masing harus sadar posisi dan peran mereka untuk membawa rakyat di Republik ini menikmati bunga-bunga revolusi.
 Sekian; 

Oleh : Melio alias Lerek
Penulis adalah Mantan Perwira Militer F-FDTL, kini menjabat sebagai Sekjen Partai Milenium Demokrat Timor Leste.

ADF Killed in Car Accident

Dili Tempo Semanal

East Timor President shock hands with ADF soldiers
 (Photo/ Arc. ADF)
An ADF car involved in a serious accident in East Timor today. The car went off the road and possible those ADF in the car. The ISF has called a press conference in it's head quarter today in Dili at 14.30 but was postponed due have no permission from Canberra yet. "I can only say that an ISF car has involved in a serious car accident," said the ISF public affairs officer.

According to the witnesses account there were some injuries or possible one or two ADF killed in the car crashed. The ADF car went off the road near Baucau airport east of Dili.

When Tempo Semanal trying to confirmed about the victims which killed in the car accident the officer rejected to provide much more detail.

But East Timor president DR. Jose Ramos Horta confirmed the death from the ADF members and offer his condolences to the victims family. "To the family of deceased I wish to offer my most heartfelt condolences," said DR. Horta in his SMS to Tempo Semanal.

Ramos Horta is in Baucau follow the Bicycle race name Tour de Timor which will be finish in Dili tomorrow.

The road conditions in East timor still in pain but the ISF car was went off the road in a very good road west of Baucau airport.

"I very regret the fatal accident involving Australian military truck. We are all saddened and surprised how such accident in an area of excellent road condition, at the Baucau airport area," Horta state.

 East Timor president want to know the cause of the accident will killed the ADF soldier. "I'm awaiting further news on cause of the accident," Ramos Horta demand.

The Australian defense Force involved in a mission name International Stabilization Force (ISF) in East timor since 2006.

Que apreciam essa liberdade e que está enganando os pobres?

By Tama Laka AQUITA

Um pecado político "Marie Alktiri" que não pode ser perdoado, é um produto legal que assegurem melhor a suas próprias vidas do que as vidas de muitos que ainda são pobres. "Decreto lei Pensao Vitalisi  feita e assinada pelo ex-primeiro-ministro Estanislau Aleixo da Silva e Maria Madalena Brites Boavida como ministra do Planu e das finanças, em fevereiro de 2007. (Leia: Decreto lei Pensao Vitalisia)

Besik  tinan sanulu ita hakuto a’an  hosi  kolonialismo iha ita nian rain, besik tinan  sanulu ona mak ita  restaura ukun rasik  a’an  iha 20 de Maio 2002.  Povu  Timor-Leste tomak ho esperanca bo’ot  atu  hetan  moris diak, iha vida moris loron-loron nian iha ukun rasik a’an ida ne’e, tuir  dalan nebe’e saudoso, heroi sira mehi ba povu ida ne’e, maibe tinan sanulu ona mak povu hein ho esperanca bo’ot oinsa atu hadia moris, tuir dalan moris nebe sira iha, liu-liu iha sector hotu liu-liu sector nebe sai hanesan “asset mati” ba  agricultores sira; Rai, Natar ho To’os.

Ita nian rain iha rikeza oi-oin; mina ho gas nebe potensia bo’ot teb-tebes atu desenvolve povu nian moris, alen de ita iha mina ho gas ita mos iha café, ai-kameli, Nu’u, kamii ai-oan mutin, batar, ai-farina, manganese, marmer ho potensia sira nebe mak bele fo benefisio direitamente ba povu. Ho potensia riku soin nebe mak Rai Timor iha, povu precisa lideranca politico ida nebe ho laran luak hakarak hanorin povu atu hatene saida deit kona ba, saida mak politika; Politika kona ba  ekonomia nian, politika kona ba saude nian, politik kona ba edukasaun nian liu-liu kona ba politika agricula i oinsa atu desenvolve ekonomia povu nian nebe povu hetan benifisio diretamente hosi area ida ne’e.  




Ukun rasik a’a  nebe povu nebe iha rai ida ne’e  sacrificka sira nian moris tomak, ukun rasik a’an  nebe, povu moris hamutuk ho assuwain FALINTIL no povu  nebe  fo’o nia contribuisaun itoan ka barak  to’o hetan indenpendesia liu hosi dalan “Referendum  99”. Ikus  mai, ukun rasik a’an ne’e  sai  hanesan mehi ida nebe sai realidade, maibe mehi ne’e  mehi  mamok, tan deit luta nain sira nebe mai hosi liur ho titlu  DR, no Engr. halo  uluk lei  nebe’e bele  fo’o  garante  ba  sira nian moris do que povu. Povu lahatene nia moris ne’e atu sai oinsa los.

Tamba sa mak ita hateten povu lahatene sira nian moris ne’e atu sai oinsa? Tamba  lideranca politik  Partido FRETILIN  DR. MARIE ALKTIRI  nudar Eis-Premeiro Ministro wainhira resigna a’an tiha apresenta Lei Pensaun Vitalisi nebe nia copy hosi Lei pensaun vitilis Mozambique nian, introduz  lei ne’e ba Parlemento Nacional liu hosi Eis-Premeiro Ministro Estanislau Aleixo da Silva hodi halo lei ne’e hodi  garante uluk sira nian moris no family nian moris duke povu  ki’ik no kiak  sira nian moris. Ikus mai se mak sai vitima ba produto lei sira nebe maka sira introduz, no lei sira nebe mak sira  aprova?  Povu. Povu ida nebe  trabalhadores, povu ida nebe agricultores, povu ida nebe moris  ki’ak no kbi’it laiha tamba injustisa social  sira ne’e. Se mak sala ba decisaun politik nebe mai hosi ita ida-idak nia votos? Ita,  ita rasik,  ita nebe mak fo votos ba partido politik  ho lideranca sira nebe mai to’o iha ita nian Distrito, Sub-Distrito, Suco no Aldeia, lideranca partido politik sira nebe Ita rasik hili, maibe Ita la konyece. Lideranca partido politik sira nebe tinan lima-lima mak mosu mai ita nia oin ho promessa oin-oin ho osan no sasan oin-oin hodi manan ita nian votos iha tempo atu tama  eleisaun geral,  osan mean nebe ita iha, mak ita votos. Votos  osan mean nebe Ita fo’o iha Eleisaun Geral hodi sira ba ukun rai ida ne’e.

Eleisaun Geral  dala rua ona mak ita hili no fiar ba sira. Eleisaun geral  dala rua ona mak ita fo’o ita nia votos osan mean ba lideranca partido politico sira, votos nebe ita fo’o sem fo’o fila nia valor tomak, tuir ita povu nian hakarak. Maibe tamba ita beik no lahatene  lei tan ne’e ita nian votos osan mean nebe’e ita fo’o sai folin laek. 

Wainhira Primeiro Governu Partido FRETILIN nebe Lidera hosi DR. MARIE ALKTIRI halo lei sira ne’e mosu, iha  ita nian oan sira nebe uluk hakilar lori ita nian lian katak; “Lei Pensaun Vitalisia, lei moe laiha”,  sira mos la consegue atu trava. La consegue trava tamba la,os sira lahatene ka laiha konyecimento ba lei sira ne’e, maibe tamba sira hatene katak sira iha ona poder agora atu oinsa atu defende no oinsa bele hametin liu tan. Saida mak acontece iha povu nian oin sai oin seluk, iha parte ida hateten; sei halo alterasaun ou halo revisaun ba Lei Pensaun Vitalisia maibe iha parte seluk husi kotuk assina no aprova tiha lei ne’e.

To’o ohin loron atu tama tinan lima ona, to’o ohin loron atu tama eleisaun geral  2012 ona, maibe to’o ohin loron laiha deputado ida  mak barani husu halo revisaun ba lei nebe’e halo povu sai vitima. Deputado  sira  sempre  hateten katak; “ ami mak representa  povu” mas labele halo alterasaun ka  revizaun ba lei nebe mak garante liu lideranca politika sira nia moris depois de tinan lima. To’o ohin loron ita povu ki’ik no kiak lahatene buat hotu kona ba lei ne’e.

Se eis titular iha direito tuir lei nebe sira aprova, povu trabalhadores no camponeses iha liu direito ba “seguro da vida” ka “benifisio” hosi estado tamba sira mak autor desenvolvimento. Benifisio ka subsidiu la’os hetan deit hosi programa desenvolvimento governu nian nebe la’o dadaun ka atu hala’o tuir. Maibe tenki iha benefisio ida nebe direitamente ba familia ida-idak atu nune bele iha esperanca katak estado garante future povu nian oan sira aban bain rua.

Oinsa Lei Pensaun Vitalisia nia lala’ok garante Eis-titular Primeiro Ministro no nia Eis-Titular Ministro sira nia moris iha loron ikus, wainhira sira la tur hanesan primeiro ministro ou ministro ona, ka la tur hanesan secretario estado, ka la tur hanesan Deputado ona.

“Tuir mai hakerek nain hakarak hosik hela ba povu tomak atu hatene oinsa ho Lei Pensaun Vitalisia nebe aprova iha Governu Partido FRETILIN, Governu se deit mak ukun Rai ida ne’e tenki hasai despesa osan ba Ex-Primeiro Ministro DR. MARIE ALKTIRI hodi garante nia moris ho montante osan ida nebe bo’ot tebes enquantu povu sei moris kiak nafatin.

Familia husi eis-titular Primeiro Ministro bele ba rai liur (pasiar ka halo tratamento saude) Estado mak selu hotu. Hetan passaporte diplomatiku, Estado mak hasai osan atu selu ninia uso! Hela iha hotel luxu, han hemu luxu … estado mak selu. Lori ho eskoltu estado mak selu.... Hatama sasan luxu (kareta, material halo uma luxu) estado mak selu, no povu mak agoenta taxa.  Loron-loron iha uma deit, sira hetan fasilidade tomak hanesan liu-rai monarquia sira (Inglaterra, Japaun, Espanha, Dinamarka, Noruega, Suessia, nst), estado mak selu…   Regalia sira ne’e hotu, sura hamutuk tinan ida bele baku liu $US200,mil. 

Lei Pensaun Vitalisia ne’e aprova, iha tempo governo PARTIDO FRETILIN depois de krisi 2006 wainhira MARIE ALKTIRI resigna a’an, iha momento neba Premeiro Ministro ESTANILAU DA SILVA ho MADALENA BOAVIDA nudar Ministra do Planu  e das Financas mak assina. Tuir Dekreto Lei  2/2007.

Lista de pedido relatives aos Ex-Titulares dos Orgaos de Soberania
Ex-Premeiro Ministro DR. MARI’E  ALKTIRI
1.      Contrato de trabalho a termo certo com Senhor Filomeno Aleixo, para trabalhar como assessor do seu Gabinete de trabalho. Senhor Filomeno Aleixo nao e funcionario nem agente Estado, tal como a lei exige e ganha um salario de $2000 dolares/mes;
2.      Contrato de trabalho a gtermo certo com a Sra. Filomena Efi para trabalhar como empregada domestic na residencia official $150 /mes;
3.      Contrato de trabalho a termo certo com o Sr. Joao Menezes para trabalhar como responsabel de manutencao de rotina, na residencia official $170/mes;
4.      Contrato de trabalho a termo certo com o Sr. Abel Noronha para trabalhar como jardeneiro da residencia official $150/mes;
5.      Contrato de trabalho a termo certo com o Sr. Manuel dos Santos para trabalhar como o seu motorista $200/mes;
6.      Contrato de trabalho a termo certo com a Sra. Palmira de Deus para trabalhar como empregada domestic da residencia official $150/mes;
7.      Contrato de trabalho a termo certo com a Sra. Georgina da Costa para trabalhar com chefe do pessoal domestic da residencia official $170/mes;
8.      Contrato de trabalho a termo certo com o Sr. Marcelino Bana para trabalhar como seu motorista de reserve $200/mes;
9.      Contrato de rehabilitacao da residencia official $429,680.99;
10.  Contrato de compra e montagen de movies para residencia official $99,924.89;
11.  Contrato de rehabilitacao da residencia temporario $88,408.35;
12.  Contrato de arrendemento da  residencia temporario$4000/mes, tendo sofrido um aumenta para $6.600/mes depois das obras de rehabilitacao
13.  2 telemovies para o Gabinete de Trabalho
14.  Viagen do Ex-Titular  e respective delegacao ao Sudan do Sul com passage por Portugal
15.  Pedido de comprar de carro para apoio de Gabinete
16.  Pedido de senhas do Combustivel para carro do assessor $1000 dolares/mes;
17.  Pedido de pagamento de service de manutencao de viaturas-A1 service $8530,5
18.  Pedido de pagamento de service de instalacao electrica na residencia a empresa TAM ELECTRIC $9934.05

Se Marie Alkatiri hanesan fundador da RDTL ida nebe mai hosi liur ejiji nia direito liu hosi Lei Pensaun Vitalisia (LPV), povu nebe sakrifika nia moris durante okupasaun militar Indonesio iha liu direito ba subsidio ka benefisio hosi estado.

Ho esperanca bo’ot katak; povu sei hetan Benifisio diak liu fali lideranca politik sira wainhira Partido sira nebe tur iha AMP sei halakon  tiha lei ne’e maibe to’o ohin loron AMP mos labele halo buat ida atu “kombate korupsaun legal” ida ne’e.  Tamba ho Lei Pensaun Vitalisia, eis-titular sira bele simu osan gratuito iha sira nian moris tomak. Tamba estado mak hasai osan ba despesa sira nian familia, no la iha ema ida mak tauk atu hetan akuzasaun tan LPV fo’o proteksaun no imunizasaun!”

Ita hotu sente moris nebe mak ita hasoru,  maibe  Eis-titular sira la sente, tamba iha Lei Pensao Vitalisia nebe governu anterior  “Governu Partido FRETILIN” introduz  no aprova sai hanesan lei ida bele garante sira nia moris iha loron ikus to’o mate.

Liu husi Lei Pensaun Vitalisia, eis-titular no nia familia sira bele halo “bisnis” hodi la selu taxa, goza vida tomak hodi la halo servisu ba estado! Se ida ne’e mak lao ona iha ita nian rain.  Oinsa ho juventude nebe mak fo’o sira vida tomak ba luta ba ukun rasik a’an ida ne’e? Saida los mak garante sira nia moris abanbainrua nian ? oinsa mos ho juventude sira nebe oras ne’e laiha servisu?  Oinsa mos ho povu trabalhadores  no agricultores sira la hatene sira nian oan sira nian moris iha loron oin atu sai oinsa?

Liu husi Lei Pensaun Vitalisia, eis-titular sira bele foti osan husi Estado ba despesa família nian. Ikus  mai  se mak sai vitima ba produto lei sira nebe mak hosi governu anterior apresenta iha Premeiro  Governu  FRETILIN? Ita rasik, ita sira trabalhadores,  ita  sira camponeses ka Agricultores,  ita sira juventude nebe servisu laiha, ita sira nebe fo’o votos osan mean ne’e ba sira.

Lei Pensaun Vitalisia  ne’e  hanesan amo Martinho Gusmao hateten katak;  Lei Pensaun Vitalisia ne’e hanesan castelo-rocaforte (benteng pertahanan) ida atu nune’e eis-titular sira ne’ebe tama iha laran bele moris hakmatek. Maski Konstituisaun RDTL nian la fo dalan no la fo fatin ba “cargo vitalícia” (jabatan seumur hidup), maibe Parlemento Nasional taka matan deit atu halo “pensão vitalícia” (santunan seumur hidup).

Tuir mai hakerek  hakarak hosik hela informasaun nebe iha ba povu tomak  atu hatene katak ida ne’e, sira lideranca partido politik sira nebe mai hosi liur hanesan MARIE ALKTIRI HO NIA GRUPO iha liu PLANU ONA BA SIRA NIAN MORIS .
Iha tinan 2008, ex-PM Dr. Mari Alkatiri hahu hakerek surat ba IV Governo Konstitusional, evoka Lei 7/2007, 25 de Julho no mos Decreto 2/2007, 1/Agosto, hosi Governo (FRETILIN), kona ba Direito no Regalias iha Pensaun Vitalisia!

Iha parte ida hateten sai iha public katak; deputado hosi bankada  Partido FRETILIN la bele simu kareta, iha parte seluk Eis-Premeiro Ministro DR. Marie Alktiri tinan ida husu kareta foun no simu osan hosi estado no Estado tenki hasai ba despesa familia MARIE ALKTIRI nian durante tinan ida ho montante osan USD $200 mil dolares amerincanu, enquanto  povu sei moris  susar ho kiak.

Profesores  sira nebe sai hanesan ema nebe hanorin futuru nasaun nian moris ho salario menus liu fulan ida USD 300 dolares, ho dedicasaun hanorin hosi aldeia ba aldeia,  enquanto infermeiru mediku sira ou ema sira nebe dedika sira nia a’an hodi servi povu iha  Sucos ka Aldeia neba moris sem transporte nebe atu bele fasilita sira iha area rural ho salario USD140 fulan-fulan. Enquanto inan no aman hosi saudoso sira nebe mate hanesan; Nino Konis Santana, Koroasu no sira seluk tan  hakerek nain la konsege temi iha ne’e laiha atensaun, hela fatin  iha uma a’at no laiha tratamento saude nebe diak, feto faluk ka oan kiak veteranus ida simu USD100 fulan-fulan, no idozu simu fulan USD 30, Trabalhadores moris ho salario nebe minimu hosi USD 80 to’o USD100 servisu loron 6 iha semana ida nia laran, laiha “seguro da vida”  nune mos ba Funsionario Publiku, Polisia Nasional Timor-Leste (PNTL) ho F-FDTL sira, wainhira hetan azar ka mate iha oras servisu nian ka iha nebe deit, estado so tau matan ba sira, ka hetan subsidiu durante fulan 3 deit. Depois de fulan 3 viuva ho oan kiak sira POLISI ho FFDTL nian moris la hatene  atu sai oinsa  los!!

Maibe hare fali vantagen hosi lei nebe mak Governu  anterior nebe lidera hosi Partido FRETILIN halo.  Lei  nebe fo’o moris liu  Eis-titular Primeiro Ministro,  Eis-titular Ministro, Eis-titular Secretario Estado ho eis-titular Deputado  sira.  Eis-Titular  nian  moris  garante liu ho lei “pensaun vitalisia” (santungan seumur hidup).  Hosi lei ne’e, ita hotu nudar povu nebe ki’ik no kiak, tamba ita lahatene no lakoi buka hatene lei, ema matenek sira mai hosi liur halo ita sai beik liu tan.

Ho komparasaun nebe’e  hakerek  nain cita iha leten hatudu momos katak “pensaun vitalisia” sai hanesan lei nebe mak, nakonu diskriminasaun iha vida moris nudar ema Timor oan i psikologikamente oho povu, tamba Lei Pensaun Vitalisia ne’e garantia liu ukun nain moris duke povu ki’ik no kiak sira.

Lei Pensaun Vitalisia mos halo ema matenek sira hare partido laos hanesan fatin atu ba tau hamutuk hanoin atu desenvolve nasaun ida ne’e, maibe hare partido politik hanesan fatin ka dalan(Batu Loncatan) atu ba hetan poder.  Poder politico la’os ona fatin atu ba servi povu, maibe hare poder politico sai hanesan fatin ka profisaun ida, matenek sira la’os ona hare partido politiku hanesan fatin atu hanorin politika ba povu atu hatene politika.

Tamba lei no kondisaun nebe mak iha, desemprego kada tinan sempre aumenta, laiha industria ka fatin servisu , kondisaun nebe iha fo dalan, no mos, fo hanoin ba matenek sira nebe mak foin akaba sira nian estudus S1 S2 S3 ka DR atu aproveita oprtunidade nebe iha, liu hosi hari’i partido politiku no tama partido politik ka hare partido politiku sai hanesan fatin atu hetan “Santunan seumur hidup”.

Wainhira matenek sira hare partido politico la’os ona fatin atu hanorin politika ba povu, la’os ona hare partido politiku hanesan fatin atu luta hamutuk ho povu ba dalan desenvolvimento  I  la’os ona partido politika hanesan fatin atu luta ba povu nebe kbi’it laiha no mukit nian lian. Iha nebe matenek sira hare poder ka kekuasaan hanesan profisaun katak; tinan lima nian laran tenki aproveita poder nebe mak iha.

Mai ita hamutuk halakon no hapara injustice social-ekonomia no diskriminasaun nebe mak ita hotu senti. Hamutuk ita hakilar ba kolonialista kulit metan. Maubere oan mak ita, ita sira nebe senti moris nebe ita rasik hasoru. Maubere oan mak ita sira nebe moris laiha kbiit to’o ohin loron. Hader ona ba, hamrik ona ba, hamutuk ita hakilar direito ita nian nudar povu nebe’e, ema sei halo beik nafatin. Hamutuk ita hakotuk Injustica social-ekonomi no Diskriminasaun  nebe iha, liu hosi Julgamento Politiku Eleisaun Geral 2012. Obrigado.